This is Me

Foto saya
seorang remaja yang akan beranjak dewasa, sedang memilih ritme kehidupan, spontaneous, cheerful, fashionable, tricky and curious. bismillah...

Selasa, 22 Februari 2011

Ironis, minyak goreng ikutan disulap!

Foto Migor yang biasa dijual di pasar.
Sumber:Google
Foto Migor yang biasa dijual di pasar
 
Solo – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Surakarta mengimbau masyarakat agar mewaspadai peredaran minyak goreng (Migor) hasil sulap alias daur ulang di pasar-pasar tradisional. Pasalnya, melambungnya harga Migor akhir-akhir ini berpotensi memicu upaya manipulasi dari kalangan oknum nakal.
“Masyarakat harus waspada terhadap peredaran minyak goreng daur ulang. Jika ada temuan bisa dilaporkan ke Disperindag atau ke Dinkes,” seru Kepala Bidang Pengawasan dan Perlindungan Konsumen Disperindag Kota Surakarta, Ida Susilawati, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Senin (21/2).
Kendati demikian, pihaknya menyatakan saat ini pasar masih cukup aman dari Migor yang tidak layak jual itu. Belum ada temuan Disperindag yang mengarah ke bentuk-bentuk kecurangan. Baik Migor oplosan maupun daur ulang, saat ini belum ditemui peredarannya.
Kepala Disperindag Kota Surakarta, Slamet, menambahkan Disperindag belum akan melakukan operasi pasar sebelum ada instruksi dari pemerintah pusat. Lantaran harga komoditas tersebut dirasa masih dapat dijangkau, Disperindag pun memutuskan belum akan mengajukan rencana operasi pasar ke pemerintah pusat.
“Kalau dirasa kenaikan signifikan, baru kami ajukan operasi pasar ke pemerintah pusat. Untuk Migor daur ulang kami pun belum menemukan karena masyarakat masih bisa menjangkau harganya,” ungkap Slamet.
Sebagaimana diketahui, saat ini harga minyak goreng curah masih tertahan di harga Rp 11.200 perkilogram, sementara minyak goreng kualitas super belum beranjak dari kisaran harga Rp 21.000 perkilogram hingga Rp 21.500 perkilogram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar