This is Me

Foto saya
seorang remaja yang akan beranjak dewasa, sedang memilih ritme kehidupan, spontaneous, cheerful, fashionable, tricky and curious. bismillah...

Selasa, 22 Februari 2011

aku membenci situasi ini, tetapi tak ingin mengubahnya

Sebenarnaya aku benci pada situasi seperti ini. Situasi dimana aku harus mencerna isi hati. Hati, ya ini masalah hati dan perasaan. Ada orang yang berkata, manusia memang diciptakan dengan satu keping hati. Tidak seperti mata dan tangan yang mempunyai pasangan. Mengapa hati hanya satu keping? Sebab, Tuhan telah menciptakan satu keping lagi di hati orang lain. Ya, orang lain itulah yang kelak menjadi belahan jiwa kita. 
Saat yang kualami sekarang sungguh berbeda dengan saat-saat sebelumnya. Entah apa yang membuatnya beda. Akupun belum bisa mencerna bahkan hingga saat aku menulis semua ini. Aku benar-benar tidak bisa membaca situasi ini. Bahkan membaca dirinya. Mungkin dia terlalu menyilaukan mata, hingga aku tak kuasa untuk melihatnya. Mungkin dirinya terlalu indah, hingga hatikupun tak kuasa memahaminya. Apa-apaan ini? Mengapa semua terasa kian berbeda? Apakah ini cinta? Tapi setauku cinta itu bisa menguatkan seseorang. Tapi mengapa aku merasa lemah dihadapannya? Aku lemah dan takut hingga tak kuasa untuk pergi dari situasi ini. Jika memang ini cinta, mengapa tidak bisa memberi semangat hidup untukku? Jangankan semangat, aku bahkan tak berniat sedikitpun untuk mengubah situasi ini. Mungkin pergi atau mencari pelampiasan yang lain. Hai bodoh, sadarlah. Mungkin saja ini semua hanya mimpi. Anggan-angan semata. Kau bahkan tak pernah tau bagaimana semua ini akan berakhir. Apakah kau sudah siap menghadapi kemungkinan yang terburuk? Lenyap dan hilang. Tanpa sisa kenangan yang indah. Tapi aku memang munafik. Aku mengaku benci pada situasi ini tapi aku tidak mau mengubahnya. Aku memang pengecut. Tidak berani mengambil tindakan, hanya karena terlalu membenci situasi ini tetapi tak ingin semua ini berakhir....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar